Istilah kWh (kilo Watt hour) sering kita temui saat akan membayar listrik, PLN menetapkan tarif dasar listrik per kWh. Sebagai contoh pelanggan bersubsidi dengan daya 450 VA dikenai tarif Rp 415 per kilo Watt hour, artinya setiap 1 kWh yang dipakai, pelanggan harus membayar Rp 415 kepada PLN.
Lalu apa artinya kWh? Dan bagaimana cara kita mengetahui kWH yang dipakai di rumah agar biaya listrik tidak jebol?
BEDA WATT DAN KWH
Istilah watt mungkin lebih sering kita dengar ketimbang kWh, contohnya saat akan membeli lampu, parameter yang kita pakai salah satunya adalah \”watt\”. Lampu 5 watt, lampu 10 watt, 25 watt dan lain sebagainya.
Lalu ketika listrik di rumah kita anjlok, beberapa dari kita pasti akan menyalahkan salah satu peralatan listrik. Contohnya, ketika listrik di rumah anjlok atau turun mcb nya, kita mungkin saja akan menyalahkan rice cooker atau setrika karena watt nya besar. Artinya watt adalah satuan daya yang dibutuhkan oleh peralatan listrik agar bisa menyala.
Lalu apa bedanya watt dan kilo Watt hour?
1 kW adalah 1.000 watt, sedangkan pengertian 1 kWh adalah pemakaian daya (kW) dalam waktu sekian jam (hour).
Sebagai contoh begini,
Di rumah kita ada sebuah AC dengan daya 900 watt, jika kita konversi 900 watt menjadi 0,9 kW. Misalkan AC tersebut dinyalakan selama 4 jam sehari.
Artinya kWh AC tersebut sehari adalah 0,9 kW x 4 Jam (hour) = 3,6 kWh.
Jika 1 kWh untuk pelanggan yang tidak bersubsidi sebesar Rp 1.352, maka total kita membayar tarif listrik PLN untuk AC tersebut sehari adalah 3,6 kWH x Rp 1.352 = Rp 4.867.
Untuk total pembayaran sebulan bisa teman-teman kali dengan jumlah hari.
Sedangkan untuk perhitungan biaya listrik rumah, akan saya coba simulasikan di artikel berikutnya.
Ditunggu artikel selanjutnya gan..
apabila penggunaan listrik 25 KWH dan kapasitas daya kita 157.500 W, berapa persenkan daya yang digunakan?